Ciamis, 19 Desember 2024

Dengan menjadi lokus Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Kabupaten Ciamis tahun 2024, Desa Handapherang akan mendapatkan pendampingan khusus untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan data. Program ini dapat membantu desa dalam menyusun perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan berbasis data.

Focus Group Discussion (FGD) tentang Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) adalah bagian dari inisiatif Badan Pusat Statistik (BPS) untuk meningkatkan literasi statistik di tingkat desa. Program ini bertujuan memperkuat kemampuan pemerintah desa dalam mengelola dan memanfaatkan data untuk perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pembangunan desa yang berbasis bukti.Focus Group Discussion (FGD) tentang Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) adalah bagian dari inisiatif Badan Pusat Statistik (BPS) untuk meningkatkan literasi statistik di tingkat desa. Program ini bertujuan memperkuat kemampuan pemerintah desa dalam mengelola dan memanfaatkan data untuk perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pembangunan desa yang berbasis bukti.

Langkah-langkah dalam FGD Desa Cinta Statistik:

1. Pembukaan dan Pengantar

Penjelasan mengenai tujuan program Desa Cantik.

Pengenalan konsep statistik desa dan pentingnya data dalam pembangunan desa.

2. Identifikasi Kebutuhan Data

Diskusi tentang jenis data yang diperlukan untuk perencanaan desa.

Penentuan prioritas data berdasarkan masalah utama desa.

3. Evaluasi Data yang Ada

Analisis ketersediaan data di desa.

Identifikasi kesenjangan data dan upaya pengumpulan data tambahan.

4. Peningkatan Kapasitas

Pelatihan teknis tentang pengumpulan, pengolahan, dan analisis data.

Pemanfaatan aplikasi atau perangkat lunak statistik sederhana.

5. Penyusunan Rencana Aksi

Pembuatan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan pengelolaan data.

Penentuan target dan indikator keberhasilan.

6. Penutup dan Komitmen

Penyampaian hasil diskusi dan kesepakatan bersama.

Komitmen pemerintah desa untuk mendukung kegiatan statistik secara berkelanjutan.

Hasil yang Diharapkan:

Pemerintah desa mampu menyusun perencanaan berbasis data yang lebih akurat.

Masyarakat desa menjadi lebih sadar pentingnya data untuk pembangunan.

Munculnya inovasi lokal dalam pengelolaan data desa.